Optimisme Pemuda
Karang Taruna Jaya Kusuma
Karang
Taruna merupakan organisasi sosial dimana dapat dijadikan pengembangan generasi
pemuda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/
kelurahan dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Karang Taruna sendiri berada dibawah
pengawasan Kementrian Sosial. Karang Taruna didirikan dan dikembangkan atas
dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta
adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan
tanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya
Karang Taruna.
Salah
satu contoh Karang Taruna yang aktif dimasyarakat yaitu Karang Taruna Jaya
Kusuma yang diketuai oleh Lisa Lindawati. Berdiri sejaka tahun 1984. Karang taruna
ini terletak di Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul, Jogjakarta. Suatu daerah
pinggiran kota dengan kultur masyarakat yang semi perkotaan namun masih
menganut kultur masyarakat desa. Masyarakat disana masih menjunjung tinggi
gotong–royong, namun kultur kota sudah mulai nampak terutama untuk gaya hidup
pemudanya.
Karang
Taruna Jaya Kusuma ini mempunyai visi “Mencerdaskan kehidupan pemuda Singosaren
pada khususnya dan masyarakat Singosaren
pada umumnya” dan misinya “Memberikan akses informasi yang seluas-luasnya sebagai
bekal untuk memperbaiki kualitas kehidupan. Memberikan peluang-peluang
pendidikan, baik formal, informal, maupun nonformal yang
setinggi-tingginya. Memberikan peluang-peluang ekonomi yang selebar-lebarnya. Membangun
karakter pemuda Singosaren yang berjiwa Pancasila.” Dengan semangat optimisme
para pemuda dari desa Singosaren ini bahu-membahu demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat desa Singosaren itu sendiri.
Program
kerja Karang Taruna Jaya Kusuma sedang difokuskan untuk beberapa hal, yaitu
Sanggar Sinau Bareng, Pojok Baca dan Kejar Paket. Program Kerja mereka memang
sebagian besar bergerak dalam lingkup pendidikan serta sosial. Tenaga yang mereka
gunakan juga merupakan sumber daya manusia yang ada di Desa Singosaren itu
sendiri, namun tak menutup kemungkinan untuk mendatangkan tenaga pendidik dari
luar untuk beberapa materi tertentu. Mereka
mempunyai semboyan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Sanggar Sinau Bareng merupakan suatu program
kerja dimana masyarakat dibimbing untuk memanfaatkan internet dengan bijaksana.
Dewasa ini dengan semakin berkembangnya jaman dan teknologi yang semakin modern
membuat banyak orang akan semakin maju dengan berbagai kemudahan untuk mencari
informasi dari internet, namun ada juga sebagian orang yang menyalahgunakan
internet untuk hal-hal tercela. Sanggar Sinau Bareng ini dibuat untuk
memberikan pelatihan dan pendampingan ‘Internet Sehat untuk Rakyat’.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat
dan bahaya internet. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan
kemampuan teknis dalam optimalisasi pemanfaatan internet. Disini dikembangkan
juga taman bacaan yang digunakan sebagai awalan untuk belajar internet.
Mayarakat awam yang belum mengetahui tentang internet dapat membaca terlebih
dahulu mengenai internet dan pemanfaataannya. Ini dapat juga dijadikan strategi
untuk menumbuhkan minat baca warga masyarakat desa Singosaren. Untuk kedepannya
sudah akan dijalankan pelatihan videografi dan desain grafis yang tenaga pengajarnya
akan didatangkan dari luar desa Singosaren.
Pojok
Baca merupakan tempat dimana warga masyarakat dapat belajar, membaca, dan
bertukar informasi dengan warga lain. Dengan membaca diharapkan dapat membuka
wawasan serta menambah pengetahuan warga desa Singosaren itu sendiri. Mereka
tidak akan menjadi inpres desa tertinggal lagi. Walaupun tinggal di daerah
pinggiran, warga desa Singosaren tidak akan tertinggal dengan perkembangan
jaman yang ada lewat Pojok Baca ini.
Sekarang
ini para pemuda Karang Taruna Jaya Kusuma sedang gencar-gencarnya
menyosialisasikan kejar paket B dan C. Mereka sadar bahwa pendidikan adalah
pilar utama kesejahteraan. Banyak dari warga desa Singosaren yang sebenarnya
secara finansial mampu untuk bersekolah, namun keinginan untuk menimba ilmu
masih rendah. Sehingga banyak dari mereka yang hanya lulusan SD. Maka dari
sanalah tercetus untuk membuat program Kejar Paket. Untuk paket B, masyarakat
yang ingin ikut tidak akan dikenakan biaya sepersenpun alias gratis. Untuk paket
C dikenakan biaya 15.000/bulan. Program ini dirancang untuk memfasilitasi dan
mengajak warga desa Singosaren yang pendidikannya masih rendah untuk
bersama-sama belajar demi tercapainya kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Menjalankan
banyak program yang ada pada Karang Taruna Jaya Kusuma tentu memerlukan
suntikan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut mereka dapatkan melalui
sumbangan dari para donatur baik dari dalam Singosaren ataupun dari luar. Dana
juga didapatkan dari kegiatan ekonomi kreatif yang dilaksanakan Karang Taruna
Jaya Kusuma. Mereka semua saling mendukung untuk memajukan desa yang mereka cintai
dan banggakan.
Program
Karang Taruna Jaya Kusuma juga sering mengalami berbagai masalah dan
kesulitan. Mereka mendapatkan sindirian
ataupun cercaan dari orang-orang yang tidak setuju dengan program-program
mereka. Hal tersebut tidak membuat para aktivis menjadi pesimis, namun mereka
semakin bersemangat untuk mensukseskan program kerja mereka dan membuktikan
bahwa masyarakat Singosaren bukan lagi menjadi desa tertinggal. Selain itu
masalah juga datang dari para pemudanya sendiri. Desa Singosaren mempunyai
delapan dusun dan tiap dusun terdapat wadah bagi pemudanya. Sebagai pemuda yang
jiwanya masih labil, terkadang sering terjadi perkelahian ataupun pertikaian
pemuda antar dusun. Hal ini kemudian disiasati dengan mengadakan Bulan Bakti
yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Bulan Bakti ini akan menjadi media
untuk bertemunya para pemuda dari delapan dusun sehingga mereka bisa saling
berkenalan dan mengakrabkan diri sehingga pertikaian bisa diminimalisasi.
Karang
Taruna Jaya Kusuma bisa dijadikan sumber referensi bagi karang taruna di daerah
lain untuk ikut serta memajukan desanya. Optimisme dan antusiasme pemuda harus
ditingkatkan. Jika setiap desa/kelurahan di Indonesia ini memiliki karang
taruna yang aktif memajukan masyarakat, yakinlah bahwa Indonesia akan menjadi
negara yang sangat maju dan sejahtera.
No comments:
Post a Comment