AWAS
BANCI
Waria atau kadang kita nyebutnya
banci, makin banyak berkeliaran khususnya di Jogja. Kita tidak tahu apakah
mereka memang seorang laki-laki yang mempunyai naluri perempuan atau mereka
hanya sekedar berdandan untuk tuntutan pekerjaan. Dengan dandanan yang teramat
sangat menor, berpenampilan seksi serta tak lupa membawa alat musik sederhana
mereka siap turun ke jalan untuk mencari receh. Para waria tersebut memang
sukses menyita perhatian pengunjung ataupun para pengguna jalan karena gaya
mereka saat beraksi yang memang terkadang terkesan genit dan “nakal”. Memang
itu lah strategi mereka untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah untuk menyambung
hidup mereka.
Jaman sekarang memang mencari
pekerjaan sangatlah susah. Hingga banyak sekali orang-orang mencari pekerjaan dengan memanfaatkan kebaikan
dan keibaan hati orang lain. Salah satunya para banci yang ngamen diperempatan
atau bernyanyi dari satu warung ke
warung lainnya. Bagi sebagian orang kedatangan banci-banci tersebut bisa
dijadikan hiburan, tetapi ada juga yang tidak suka dan risih dengan kehadiran
mereka atau didalam bahasa jawa disebut “nggilani” khususnya bagi kaum
laki-laki. Mereka menghibur karena gaya serta ekspresi mereka saat ngamen yang
sangat centil khas para banci. Tingkah laku mereka yang terlalu erotis dan
bahkan terkadang mereka berani mencolek pengunjung itulah yang membuat mereka
terkesan “nggilani”.
Selalu sediakan uang recehan ketika akan
pergi ke tempat-tempat yang sekiranya akan ada pengamen bancinya. Menurut
pengalaman, para banci yang diberi uang walaupun hanya seratus rupiah mereka
akan dengan senang hati menerima dan terkadang kalau kita ngasihnya lumayan
banyak biasanya kita akan dipuji-puji serta didoakan. Sisi buruknya ketika para
banci tersebut tidak diberi uang mereka tidak akan segan-segan mengumpat dan
menyumpahi dengan sumpah serapah yang sangatlah tidak wajar.
Nah, dengan segala keunikan dan
kesangaran para banci tersebut pastikan bagaimana langkah dan strategi yang
akan kita gunakan saat bertemu dengan mereka. Bawalah receh untuk jalan
amannya. Bagi yang tidak suka, cepet-cepet kabur dari tempat itu deh daripada
nanti kena colek lho.
No comments:
Post a Comment