Pages

Friday, September 7, 2012

Bridging Course #03



Optimisme Pemuda Karang Taruna Jaya Kusuma
                Karang Taruna merupakan organisasi sosial dimana dapat dijadikan pengembangan generasi pemuda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/ kelurahan dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.  Karang Taruna sendiri berada dibawah pengawasan Kementrian Sosial. Karang Taruna didirikan dan dikembangkan atas dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.
                Salah satu contoh Karang Taruna yang aktif dimasyarakat yaitu Karang Taruna Jaya Kusuma yang diketuai oleh Lisa Lindawati. Berdiri sejaka tahun 1984. Karang taruna ini terletak di Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul, Jogjakarta. Suatu daerah pinggiran kota dengan kultur masyarakat yang semi perkotaan namun masih menganut kultur masyarakat desa. Masyarakat disana masih menjunjung tinggi gotong–royong, namun kultur kota sudah mulai nampak terutama untuk gaya hidup pemudanya.
                Karang Taruna Jaya Kusuma ini mempunyai visi “Mencerdaskan kehidupan pemuda Singosaren pada  khususnya dan masyarakat Singosaren pada umumnya” dan misinya “Memberikan akses informasi yang seluas-luasnya sebagai bekal untuk memperbaiki kualitas kehidupan. Memberikan peluang-peluang pendidikan, baik formal, informal, maupun nonformal  yang setinggi-tingginya. Memberikan peluang-peluang ekonomi yang selebar-lebarnya. Membangun karakter pemuda Singosaren yang berjiwa Pancasila.” Dengan semangat optimisme para pemuda dari desa Singosaren ini bahu-membahu demi tercapainya kesejahteraan masyarakat desa Singosaren itu sendiri.
                Program kerja Karang Taruna Jaya Kusuma sedang difokuskan untuk beberapa hal, yaitu Sanggar Sinau Bareng, Pojok Baca dan Kejar Paket. Program Kerja mereka memang sebagian besar bergerak dalam lingkup pendidikan serta sosial. Tenaga yang mereka gunakan juga merupakan sumber daya manusia yang ada di Desa Singosaren itu sendiri, namun tak menutup kemungkinan untuk mendatangkan tenaga pendidik dari luar untuk beberapa materi tertentu.  Mereka mempunyai semboyan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
                 Sanggar Sinau Bareng merupakan suatu program kerja dimana masyarakat dibimbing untuk memanfaatkan internet dengan bijaksana. Dewasa ini dengan semakin berkembangnya jaman dan teknologi yang semakin modern membuat banyak orang akan semakin maju dengan berbagai kemudahan untuk mencari informasi dari internet, namun ada juga sebagian orang yang menyalahgunakan internet untuk hal-hal tercela. Sanggar Sinau Bareng ini dibuat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan ‘Internet Sehat untuk Rakyat’. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat dan bahaya internet. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan kemampuan teknis dalam optimalisasi pemanfaatan internet. Disini dikembangkan juga taman bacaan yang digunakan sebagai awalan untuk belajar internet. Mayarakat awam yang belum mengetahui tentang internet dapat membaca terlebih dahulu mengenai internet dan pemanfaataannya. Ini dapat juga dijadikan strategi untuk menumbuhkan minat baca warga masyarakat desa Singosaren. Untuk kedepannya sudah akan dijalankan pelatihan videografi dan desain grafis yang tenaga pengajarnya akan didatangkan dari luar desa Singosaren.
                Pojok Baca merupakan tempat dimana warga masyarakat dapat belajar, membaca, dan bertukar informasi dengan warga lain. Dengan membaca diharapkan dapat membuka wawasan serta menambah pengetahuan warga desa Singosaren itu sendiri. Mereka tidak akan menjadi inpres desa tertinggal lagi. Walaupun tinggal di daerah pinggiran, warga desa Singosaren tidak akan tertinggal dengan perkembangan jaman yang ada lewat Pojok Baca ini.
                Sekarang ini para pemuda Karang Taruna Jaya Kusuma sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan kejar paket B dan C. Mereka sadar bahwa pendidikan adalah pilar utama kesejahteraan. Banyak dari warga desa Singosaren yang sebenarnya secara finansial mampu untuk bersekolah, namun keinginan untuk menimba ilmu masih rendah. Sehingga banyak dari mereka yang hanya lulusan SD. Maka dari sanalah tercetus untuk membuat program Kejar Paket. Untuk paket B, masyarakat yang ingin ikut tidak akan dikenakan biaya sepersenpun alias gratis. Untuk paket C dikenakan biaya 15.000/bulan. Program ini dirancang untuk memfasilitasi dan mengajak warga desa Singosaren yang pendidikannya masih rendah untuk bersama-sama belajar demi tercapainya kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
                Menjalankan banyak program yang ada pada Karang Taruna Jaya Kusuma tentu memerlukan suntikan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut mereka dapatkan melalui sumbangan dari para donatur baik dari dalam Singosaren ataupun dari luar. Dana juga didapatkan dari kegiatan ekonomi kreatif yang dilaksanakan Karang Taruna Jaya Kusuma. Mereka semua saling mendukung untuk memajukan desa yang mereka cintai dan banggakan.
                Program Karang Taruna Jaya Kusuma juga sering mengalami berbagai masalah dan kesulitan.  Mereka mendapatkan sindirian ataupun cercaan dari orang-orang yang tidak setuju dengan program-program mereka. Hal tersebut tidak membuat para aktivis menjadi pesimis, namun mereka semakin bersemangat untuk mensukseskan program kerja mereka dan membuktikan bahwa masyarakat Singosaren bukan lagi menjadi desa tertinggal. Selain itu masalah juga datang dari para pemudanya sendiri. Desa Singosaren mempunyai delapan dusun dan tiap dusun terdapat wadah bagi pemudanya. Sebagai pemuda yang jiwanya masih labil, terkadang sering terjadi perkelahian ataupun pertikaian pemuda antar dusun. Hal ini kemudian disiasati dengan mengadakan Bulan Bakti yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Bulan Bakti ini akan menjadi media untuk bertemunya para pemuda dari delapan dusun sehingga mereka bisa saling berkenalan dan mengakrabkan diri sehingga pertikaian bisa diminimalisasi.
                Karang Taruna Jaya Kusuma bisa dijadikan sumber referensi bagi karang taruna di daerah lain untuk ikut serta memajukan desanya. Optimisme dan antusiasme pemuda harus ditingkatkan. Jika setiap desa/kelurahan di Indonesia ini memiliki karang taruna yang aktif memajukan masyarakat, yakinlah bahwa Indonesia akan menjadi negara yang sangat maju dan sejahtera.

                 

No comments:

Post a Comment