Pages

Thursday, May 21, 2015

Bersandar






Diantara pacuan detik-detik yang semakin memburu, ia memutuskan untuk bersandar sebentar. Istirahat. Hari ini terlalu banyak hal yang membuatnya harus memaksa otaknya untuk bekerja keras menyelesaikan berbagai tuntutan pekerjaan. Ia masih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Tepat 3 minggu ia bekerja di sebuah majalah remaja, ini adalah pengalaman bekerja keduanya setelah sebelumnya ia bekerja paruh waktu di cafe milik pamannya.

Hanya ia sendiri di ruangan segi panjang itu, yang lainnya sedang istirahat makan siang di foodcourt seberang jalan. Ia memilih untuk menitipkan makanannya, walaupun  cacing-cacing diperutnya telah merengek untuk diberikan asupan. Sudah telalu lelah baginya untuk berjalan, ia memilih untuk menikmati lapar yang kian membelit. 

Ia mengamati ruangan disekitarnya, masih sepi dan terdengar lagu milik Cranberries yang berasal  dari salah satu PC di ruangan sebelah. Matanya mulai terpejam, sesekali tangan dan kakinya bergoyang mengikuti irama lagu yang kebetulan adalah band favoritnya. Lalu ditengah reff yang kedua, lagunya berhenti dan diikuti sebuah suara seperti benda jatuh. Ia tidak mempedulikannya, sembari mengecek ponselnya yang bergetar. Ada notif email masuk dari salah satu kliennya yang sedikit membuatnya jengkel pagi tadi. Ia hanya menghela napas kemudian kembali memejamkan mata dan menaikkan kedua tangannya untuk kembali bersandar ke tembok putih itu. 

Terdengar kembali lagu yang belum selasai tadi, dan kini ia merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya. Ia membuka matanya dan menoleh ke samping kiri, benar saja ada seorang wanita yang tengah duduk disebelahnya. Wanita itu menoleh kearahnya, dengan ekspresi datar dan muka yang pucat pasi. Segera ia beranjak, kemudian bergegas menyusul teman-temannya ke foodcourt seberang.

#31HariMenulis #2 #fiksi #cerpen

No comments:

Post a Comment